Irwan H. Nuswanto Rotating Header Image

F-16 Versi Jepang dan Versi Israel


PESAWAT TEMPUR F-16 TERNYATA MERUPAKAN PILIHAN DARI ISRAEL DAN JEPANG UNTUK DIKEMBANGKAN SENDIRI BAGI KEPENTINGAN KEKUATAN ANGKATAN UDARANYA. PENGEMBANGANNYA TETAP MELIBATKAN PIHAK PEMBUATNYA LOCKHEED MARTIN DARI AMERIKA SEREIKAT

JEPANG. DALAM RANGKA MEMENUHI KEBUTUHAN PESAWAT TEMPUR MODEREN BAGI PASUKAN BELADIRI UDARA JEPANG (JAPAN AIR SELF DEFENCE FORCE/JASDF), PEMERINTAH JEPANG MEMBERIKAN KEPERCAYAAN KEPADA INDUSTRI MITSUBISHI HEAVY INDUSTRIES SEBAGAI KONTRAKTOR UTAMA UNTUK PENGEMBANGAN PESAWAT TEMPUR BARU MEREKA. TERNYATA PIHAK MITSUBISHI MAMPU MERANCANG DAN MEMBUAT PROTOTYPE PESAWAT TEMPUR MODEREN YANG CANGGIH. NANUM KARENA ADANYA SUATU PERJANJIAN PEMBATASAN PRODUKSI PERALATAN MILITER DENGAN AMERIKA SERIKAT PASKA PERANG DUNIA KE-2, JEPANG AKHIRNYA MENDAPAT IJIN DARI PEMERINTAH AMERIKA SERIKAT UNTUK MEMBUAT PESAWAT TEMPUR DENGAN STANDAR F-16 DENGAN MENGGANDENG PIHAK LOCKHEED MARTIN AERONAUTICS COMPANY SELAKU PRINSIPAL SUB-KONTRAKTOR.

Maka dibuatlah pesawat tempur versi F-16 versi Jepang dengan kode F-2. Dibuat dalam dua versi; versi tempat duduk tunggal F-2A dan versi tempat duduk tandem F-2B. Lalu pihak Departemen Pertahanan Jepang (Japan Defence Agency) memesan 130 unit F-2 dengan rincian 83 unit F-2A dan 47 unit F-2B.

Pemilihan pesawat F-16 untuk F-2 ini didasari pada varian F-16C yang diaplikasikan pada FS-X versi Jepang untuk menggantikan jenis F-1 pada tahun 1987. Mitsubishi sendiri mendapatkan penunjukan pada tahun 1988 untuk membuat F-2 dimana pada program ini komposisi pembagian pembiayaannya adalah 40 persen ditanggung pihak Amerika Serikat dan 60 persen oleh pihak Jepang.

Kemudian dibuatlah empat unit prototype untuk diuji terbang dan dua prototype jenis static untuk pengujian statis dan ketahanan (fatigue test). Uji terbang berhasil dilakukan dengan sukses pada tahun 1997, dan tahap produksi dilakukan pada tahun 1998. Penyerahan unit pertama yangb diproduksi di fasilitas Mitsubishi's Komaki South Plant di Nagoya kepada Japan Defence Agency dilakukan pada tahun 2000. Kini sudah diserahkan sekitar 49 unit F-2.

Pembuatan F-2 di Jepang melibatkan beberapa Industri Jepang antara lain, Kawasaki bertanggung jawab untuk konstruksi bagian tengah dari badan (fuselage) pesawat, termasuk pintu roda utama dan mesin. Mitsubishi bertanggung jawab untuk bagian depan fuselage dan sayap, juga perancangan struktur lower-wing box termasuk lower skin, spars, ribs dan cap yang dibuat dari bahan komposit graphite-epoxy.

Permukaan kulit sayap bagian atas dibuat oleh pihak Fuji, termasuk wing fairing, radome, flaperons dan engine air-intake serta bagian ekor pesawat.

Pihak Lockheed Martin bertanggung jawab untuk memasok bagian belakang fuselage pesawat, port-side wing box, leading-edge flaps, dan system avionic. Sistem fly-by-wire digital dipasok oleh Japan Aviation Electric bersama Honeywell.

Cockpit pesawat dilengkapi dengan tiga buah layer saji (display) multi-fungsi, termasuk liquid crystal display dari Yokogawa. HUD (Head-up display) untuk pilot di buat oleh Shimadzu. Sistem integrated electronic warfare, mission computer dan active phased array radar dibuat oleh pihak Mitsubishi Electric.

F-2 membawa persenjataan M61A1 Vulcan kanon multi laras caliber 20mm yang dipasang pada bagian sayap. Pesawat ini memiliki 13 titik perletakan persenjataan, satu pada bagian tengah fuselage (centreline fuselage), masing-masing satu pada ujung sayap (wing-tip), dan masing-masing lima pada setiap sayap bagian bawah. Store management system dipasok oleh Lockheed Martin.

F-2 membawa misil udara-ke-udara jarak menengah jenis AIM-7F/M Sparrow dari Raytheon, misil udara-ke-udara jarak pendek AIM-9L Sidewinder dan misil udara-ke-udara jarak pendek AAM-3 dari Mitsubishi.

Jenis misil lainnya yang dapat dibawa oleh F-2 adalah misil anti kapal permukaan ASM-1 dan ASM-2 (awalnya dibuat untuk F-1), dan kini Mitsubishi telah membuat penggantinya yaitu misil Type 80.

Perangkat komunikasi F-2 adalah transceiver AN-ARC-164 yang beroperasi pada UHF band dari Raytheon transceiver V/UHF dari NEC. IFF interrogator dari Hazeltine dan radio HF dari Kokusai Electric.

F-2 menggunakan mesin General Electric F100-GE-129 (after burning turbofan), dengan kemampuan kecepatan mencapai Mach 2.

Spesifikasi F-2:

Berat kosong : 12.000 kg

Kapasitas bahan baker internal : 3.600 kg

Jarak tempuh tempur : 833 km

Bentang sayap : 10,80 meter

Bentang sayap ekor: 6,05 meter

Panjang keseluruhan : 15,52 meter

Tinggi keseluruhan : 4,96 meter.

{mosimage}

F-16 VERSI ISRAEL. Pesawat tempur jenis F-16 versi Israel dikenal sebagai F-16I SOUFA (Storm). F-16i Soufa merupakan versi Fighter sekaligus Ground Attack, merupakan modifikasi pada mesin dan persenjataan dari versi F-16D Block 50 dan Block 52, sesuai dengan kebutuhan operasional pihak Israel. F-16i dibuat dalam konfigurasi bertempat duduk tandem saja. Ditargetkan bahwa AU Israel akan memiliki sekitar 362 unit F-16 yang sebagian besar masih merupakan versi Amerika Serikat.

F-16i Soufa pertama kali melakukan penerbangan perdana pada bulan Desmber 2003, Dua unit F-16i pertama diserahkan kepada AU Israel pada bulan Pebruari 2004 di pangkalan udara Ramon. Penyerahan pesanan AU Israel dijadwalkan dalam waktu empat tahun dengan rata-rata dua unit perbulannya, dan berakhir pada tahun 2008.

Produksi avionic dan airframe dilakukan di Israel baik untuk Soufa maupun varian F-16 lainnya. Untuk ventral fin, rudder, horizontal stabilizer dan engine access door dibuat secara bersama antara IAI (Israel Aircraft Industries) dengan Cyclon Aviation Products Ltd. Unit pesawat sendiri dirakit di fasilitas Lockheed Martin Aeronautics di Fort Worth, Texas.

Selain rancangan cockpit system baru, awak pesawat Soufa dilengkapi dengan helmet khusus Dash IV buatan Elbit. HUD dengan system wide angle dipasok oleh Elop, sementara layar saji multi-fungsi dipasok oleh Astronautics C.A. Petah Tikva, Israel. Tampilan baru lainnya seperti layar saji peta bergerak, peangkat perekam video, system lampu cockpit dan data transmitter set juga di pasok dari pihak industri Israel.

Perangkat komunikasi yang dipasang pada F-16i antara lain; radio UHF/VHF dan radio HF dari Rafael. Alat komunikasi satelit dipasok oleh Elta, dan integrated video data link dipasok oleh IAI. Perangkat navigasi termasuk kombinasi laser gyro inertial navigation system dan global positioning system (RLGINS/GPS), dan digital terrain system yang unit algorithms-nya dikembangkan oleh Rafael. Selain itu system computer utama F-16i dikembangkan dan dipasok oleh pihak Elbit. Sementara system akuisisi data dengan digital data server serta perekam data mutakhir dikembangkan bersama antara RADA Electronic Industries di Netaya, Israel dengan Smiths Aerospace dari Amerika Serikat.

Persenjataan. Rak persenjataan yang akan melengkapi F-16i dikembangkan oleh pihak IMI (Israel Military Industries), termasuk untuk tanki bahan baker eksternal. Rafael juga memasok System FLIR dan pod untuk navigasi dan targeting model Litening II, termasuk televisi CCD (charge-coupled device), laser spot tracker and rangefinder serta infrared marker. Dengan perlengkapan tersebut pilot akan mampu mendeteksi, mengidentifikasi dan menjejaki target di darat untuk melakukan penembakan senjata kendali konvensional seperti bom dengan penuntun laser atau berpenuntun GPS. F-16i juga dilengkapi perangkat navigasi untuk malam hari dan segala cuaca LANTRIN dari Lockheed Martin yang dapat membantu pesawat secara otomatis dalam melakukan penerbangan mengikuti kontur permukaan bumi.

Misil udara-ke-udara jarak pendek pada F-16i adalah dari jenis Python 4 dan Python 5, serta misil berpemandu radar Derby (beyond visual range) yang dipasok oleh Rafael. Sedangkan untuk misil udara-ke-permukaan dipasok oleh IMI. Termasuk senjata anti- radiasi STAR-1 yang masih dalam pengembangan.

Perangkat peperangan elektronik F-16i kebanyakan dikembangkan oleh pihak Elisra, termasik RWR (Radar Warning Receiver), missile approach warners and jamming systems, termasuk juga Elisra SPS 3000 alat pelindung jamming. Sementara dispenser chaff dan flare dipasok oleh Rokar. F-16i dilengkapi dengan multi-mode radar AN/APG-68(V)9 dari Northrop Grumman.

F-16i menggunakan mesin pendorong utama jenis F100-PW-229 dari Pratt and Whitney yang mampu menerbangkan pesawat dengan berat tinggal landas 23.582 kg, dan daya dorong 129,4 kN (29.000 lbs).

Spesifikasi:

Bentang sayap utama : 9,45 meter

Panjang keseluruhan : 15,03 meter

Tinggi : 5,09 meter

Berat kosong : 8.809 kg

Berat maksimum untuk tinggal landas : 23.582 kg

Daya maneuver (g-limit): +9g

Kecepatan : + Mach 2

Popularity: 1% [?]

Share, Bookmarks, Print, or Mail this Post

Related posts:

  1. Pesawat Tempur Pilihan Singapura
  2. Pesawat Tempur (Fighter) Baru China
  3. SU-27 Pugachev Cobra
  4. TIGER MEET, Arisannya Pesawat Tempur NATO
  5. Mau Mencoba Pesawat Tempur Sewaan?

Comments