Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan beberapa alasan mengapa Bank Century harus diselamatkan pada saat itu.
Berdasarkan surat Gubernur BI pada 20 November, mengenai analisa kondisi Bank Century ada 3 alasan mengapa Bank Century tidak ditutup.
Pertama, aspek kepercayaan masyarakat. Century mempunyai nasabah sebesar 65 ribu dengan 36 kantor cabang. Apabila terjadi masalah terhadap Bank Century, diperkirakan akan memicu penarikan dana. Itu karena saat itu suasana khawatir menyelimuti masyarakat.
“Kemungkinan terjadinya efek domino dan rush terjadi karena ada bank setara yang alami tekanan likuiditas yang tidak mudah,” kata dia dalam rapat kerja Komisi XI DPR di Jakarta Kamis 27 Agustus 2009.
Kedua, dampak terhadap pasar keuangan. Pada saat itu, pasar keuangan sangat labil dengan berbagai berita negatif, IHSG anjlok, yield obligasi negara naik, serta credit default swap naik tinggi.
Ketiga, dampak terhadap sistem pembayaran. Bank Century mempunyai transaksi antar bank dengan 65 bank bisa mengancam sistem keuangan. BI juga memaparkan ada 18 bank yang memungkinan kesulitan likuiditas dan 5 bank yang kondisinya mirip dengan Bank Century.
Ada 23 bank dalam peer group yang kondisinya sama dengan Bank Century.
“Itu faktor cukup kuat, BI mempunyai alasan potensi risiko sistemik yang sangat nyata,” tandas dia.
Dengan analisa tersebut lalu dinyatakan Bank Century sebagai bank gagal yang sistemik sehingga harus diselamatkan oleh LPS.
Deputi Gubernur Senior BI menjelaskan 23 bank yang peer-nya sama kondisinya tidak seberat Bank Century. Namun dikhawatirkan kondisi 23 bank itu akan memburuk jika Bank Century ditutup.
Pada saat itu terjadi gejala flight to quality, yaitu perpindahan dana bank lebih kecil ke bank besar. “Itu yang dalam setara itu, tidak berarti mereka buruk, namun terimbas flight to quality,” katanya.
Sumber: VivaNews
Popularity: 4% [?]

