Dengan 10jt dah bisa punya biro travel haji dan umrah
Assalamualaikum Wr.Wb.
izinkan saya mengumumkan satu hal: Saudara mulai pertengahan Juli 2009 sudah bisa menjadi pemilik Travel Haji Umrah al Amin Mulia Lestari. Amin, insya Allah.
Daarul Qur’an dan PPPA punya visi misi mencetak 100rb penghafal al Qur’an sampai dengan tahun 2015 dan mengembangkan 1000 Pesantren Gratis (kini model pesantren gratisnya berwujud “Rumah Tahfidz”). Juga membangun Pesantren Internasional (wakaf) yang hasil operasionalnya dikembalikan lagi untuk program pembibitan penghafal al Qur’an.
Untuk menuju visi misi tersebut, ada beberapa hal yang dilakukan. Di antaranya menarget penjualan 1 juta DVD Majelis Dhuha Nasional, di mana seluruh hasil bersihnya untuk visi misi tersebut. DVD MDN edisi pertama berjumlah 16 seri. Jadi, untuk mencapai penjualan 1 juta DVD MDN, cukup mencari 60rb pembeli saja. Insya Allah dah tercapai. Dengan harga jual per DVD 25rb rupiah, insya Allah bisa mencapai 25 milyar rupiah. Besar ya? Masih kecil tuh, he he he. Tentu saja bila terkait dengan visi misi yang besar tadi.
Kami coba jalur usaha, jalur perdagangan. Selama ini kami sudah masuk ke usaha penerbitan dan pencetakan buku. Termasuk bekerjasama dengan penerbit-penerbit besar di Indonesia ini. Juga bekerjasama dengan produsen kaset, CD dan DVD, untuk rilis produk kaset, CD dan DVD. Hasilnya alhamdulillah mengalir ke pesantren dan program di atas. Kami senang bukan hanya bisa menyeru sedekah, namun juga turut bersisian bersedekah dengan para donatur dengan cara tersebut.
Ustadz bisnis ya? Ya biar saja. Memang dakwah itu perlu bisnis. Supaya ga ngandelin donasi dari jamaah melulu. Hasil dari bisnis itu untuk mensupport dakwah.
Tentang DVD MDN, ada orang yang bicara: “Itu kan DVD mestinya dibagiin gratis? Koq dijual? Jualan ilmu dong?”.
Please deh, coba buka mata dikit. Sebagai sebuah cara, adalah halal melakukan jual beli. Yang kita jual adalah packagingnya, kemasannya. Kontennya mah jelas tidak. Buktinya, DVD MDN tersebut kita upload di website www.wisatahati.com supaya bisa didownload gratis. Kami pun menyetelnya di TV-TV lokal, dengan biaya dari kami, dan DVD-DVD itu diputar bebas. Lalu mengapa DVD nya tetap dijual padahal bisa didonwload gratis dan bisa dinikmati gratis juga dari TV-TV lokal dan web streaming? Ya, sebab ga semuanya sempet ngedownload dan bisa ngedownload. Ga semuanya juga sempet melihat tayangan TV-TV lokal yang memutar DVD MDN. Terhadap yang engga inilah kami menyasar target pembeli. Kemudahan, itu yang kami tawarkan. Kalo ga bisa ngedownload, atau kurang nyaman, atau ga sempet ngeliat TV lokal, ya pesen aja DVD originalnya. Tinggal pesen, bayar, kami kirim dah. Begitu. Itu pun, di dalam DVD nya, kami cantumkan pengumuman, bahwa sesiapa yang mau mengkopi dan menggandakan DVD tersebut ga perlu izin lagi. Sambil kami menyeru supaya DVD original dibeli, sebab dana nya buat pengembangan dakwah. Yah, inilah namanya ikhtiar. Kami mah lebih suka begitu daripada menebar proposal dan surat sumbangan.
Ikhtiar lainnya dalam pendanaan visi misi 100rb penghafal al Qur’an di 2015 dan 1000 Rumah Tahfidz Gratis adalah menjual saham travel haji dan umrah al Amin Mulia Lestari.
Travel Haji dan Umrah al Amin Mulia Lestari, atau yang dikenal dengan nama Travel Wisatahati, mau dijual ke jamaah semua. Dibandrol Rp. 15M (lima belas milyar rupiah). Mudah-mudahan bisa bersama-sama membesarkan travel ini dan juga membesarkan manfaatnya. Rp. 15 Milyar ini dibagi dalam 1500 lembar saham @10jt.
Di pekan awal Juli, draft notarial penjualan saham Travel Haji Umrah al Amin Mulia Lestari, sedang disiapkan notaris. Mudah-mudahan pertengahan Juli nanti, sudah selesai, dan segera bisa diumumkan kepada jamaah.
Jangan berpikiran terlalu jauh membayangkan seperti saya sedang jual saham ala bursa efek atau pialang saham. Terlalu jauh. Ini mah semacam saya mengajak patungan kepada jamaah semua untuk sama-sama memiliki perusahaan ini dengan amal usaha yang mulia; biro perjalanan haji dan umrah.
Jelas kita tidak boleh membisniskan haji dan umrah. Namun sekali lagi, insya Allah menjadi halal kita menjual kemasannya; tiketingnya, akomodasi hotel dan transportasi di sananya, dan lain-lain kelengkapannya. Bahkan al Qur’an pun membolehkan kita berniaga. Berniaga bukan saja menjadi halal, tapi juga disyariatkan dan menjadi ibadah. Masa transaksi besar dan kesempatan amal usaha besar yang timbul akibat prosesi ibadah seorang muslim sebagai muslim, lalu diambil oleh ummat lain? Kita-kita ini ya begitu. Kita yang merayakan maulid, maaf ya, yang jualan teh botolnya siapa? Kita sewa tenda dan kursi-kursi dari siapa? Lebih sering dinikmati oleh non muslim. Padahal harusnya dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Bulan Suci Ramadhan, yang menangguk trilyunan rupiah, siapa? Kita-kita yang muslim ini, hanya sebatas pengkonsumsi. Jarang yang mengambil posisi pedagang. Padahal Rasulullah sendiri adalah pedagang.
Bahkan dalam satu rangkaian firman Allah tentang manasik haji, dari ayat ke 196 surah al Baqarah sampai ayat 203, terselip di ayat 198-nya: “... Laisa ‘alaikum junaahun an tabtaghuu fadhlam mir robbikum... Tidak ada dosa bagi kamu untuk mencari karunia (rizki dari hasil perniagaan) dari Tuhanmu...”. Ya, Allah membolehkan, mengizinkan semua yang berhaji bahkan berdagang. Sebab di saat haji itu, bertemu muslimin muslimat dari seluruh penjuru dunia. Kesempatan emas untuk berdagang. Berdagang itu ibadah. Ini yang musti juga disosialisasikan.
Travel Haji Umrah Wisatahati ini mau dijual seharga 15 milyar. Tanpa aset?
Ya, tanpa aset. Asetnya ya izin usahanya dan value nya.
Mahal banget?
Tergantung darimana mandangnya. Di sini ada Yusuf Mansurnya, he he he. Maaf ya, bercanda. Ke depan tentu saja ga boleh lagi travel ini berlindung di balik nama rapuhnya Yusuf Mansur. Siapa juga saya, he he he.
Setahun yang lalu, saya men-take-over travel ini dari tangan sahabat saya sebesar hampir 1M. Set-up dan lain-lain, sekitar 500jt. Bahkan di awal dikembangkan bisnis ini, 800 juta digelontorkan sebagai sedekah dalam bentuk memberangkatkan puluhan orang gratis. Alhamdulillah. Semata-mata supaya travel ini berjalan lancar dan bisa memberikan subsidi silang yang banyak buat pesantren dan sayap-sayap program PPPA. Dan saat itu juga, saya langsung meniatkan travel ini sebagai travel sedekah. Travel yang seluruh hasilnya untuk sedekah membangun dan mengembangkan Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an.
Ga tau tuh. Saya demen aja begini. Berdiri di atas prinsip dasar wakaf dan sedekah. Hampir semua usaha dibangun di atas prinsip ini. Saya punya PH. Pun hasilnya disedekahin. Kontrak-kontrak TV, disedekahin. Royalti buku, CD, DVD, disedekahin. Bisnis penyewaan mobil, disedekahin hasilnya. Malah belakangan mobilnya disedekahin, ha ha ha. Bangun sekolah mahal, hasilnya sepenuhnya buat sedekah kepada Program Pembibitan Penghafal al Qur’an. Dan lain-lain. Demen aja menyedekahkan apa saja. Mudah-mudahan ini sebagai targhib. Bukan memperdengarkan amal. Terakhir, DVD MDN yang ditarget bisa laku 1jt keping pun, dari awal, disedekahin. Ga maen-maen loh, kalau betul terealisir tuh penjualan, bisa mencapai 25M. Yo wis, biar saja. Ukuran kantong kita mah kan kecil aja. Perut pun segitu-gitunya aja. Yang penting cukup aja, lebihnya disedekahin. Toh buat saya dan keluarga, cukupnya kami, mestinya lebihnya orang-orang. Jadi, memilih jalan sedekah bukan sesuatu yang berat lagi. Alhamdulillah. Apalagi saya berpikir, kalau tidak ada jamaah (secara manusianya), manalah saya punya ini dan itu. Jadi, kalau kemudian saya memilih jalan menyedekahkan kembali, saya rasa bukan sesuatu yang istimewa.
Ya, saudara-saudara semua, travel ini saya beli, dan saya sedekahin. Supaya hasilnya bisa dipake buat membangun dan mengembangkan Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an dan sedekah ke PPPA.
Kalo ada yang bilang, koq sedekahnya ke grup sendiri? Ke PPPA melulu? Saya menjawab, engga ah. Engga ke grup sendiri aja. Wong PPPA kan udah menasional. Pesantren yang saya ga kenal kyai nya pun, trmasuk santri-santrinya, bila termasuk target PPPA ya akan menerima sedekah ini. Donasi sedekah untuk mencetak para haafidz. Itu visi misinya.
Setelah hampir setahun saya berancang-ancang menjual ulang travel ini, akhirnya menjadi kenyataan.
***
1500 Marketing Travel
Ya. Travel ini saya bandrol 15M. Selain untuk mendukung visi misi 100rb penghafal al Qur’an 2015 dan 1000 Rumah Tahfidz, uang ini sepenuhnya masih untuk pengembangan pesantren. Agar segera terwujud Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an. Saya membayangkan akan ada aliran dana segar 15 milyar untuk visi misi ini. Alhamdulillah.
Ga ada yang buat modal operasional dong? Emang udah ga perlu lagi. Operasional bisa dari uang pendaftaran haji dan umrah yang berputar di situ-situ saja. Bisa mandiri.
Sebagaimana disebut di atas, 15 milyar ini dilepas dalam bentuk 1500 lembar saham, @10jt (sepuluh juta). Satu jamaah bisa memiliki lebih dari 1 saham. Barangkali buat keluarganya atau perusahaannya, atau majelis ta’lim dan atau lembaganya.
Besar juga harapan saya, mudah-mudahan di antara jamaah yang membeli saham ini, menyedekahkan kembali hasilnya untuk PPPA. Jadi dah tuh sedekah bergulir. Yakni sedekah yang diputar dulu untuk bisnis dan amal usaha. Tapi ga disedekahin juga ga apa-apa, sebab hasil penjualan saham sepenuhnya sudah buat sedekah.
Tahun 2010, insya Allah travel ini menarget pertumbuhan jamaah umrah 400-800 orang per bulannya. Ini bukan sesuatu yang sulit dicapai. Dengan jumlah simpul MDN dan perwakilan Wisatahati dan PPPA sendiri, jumlah ini adalah sebuah keniscayaan. Insya Allah. Malah, dalam kurun waktu tertentu, saya menarget memberangkatkan 1500 orang peserta umrah per bulan.
Ada orang yang bertanya, kalaunya Ustadz Yusuf ga berangkat, apa bisa mencapai jumlah sebesar itu? Insya Allah. Yakin aja. Kalau profesional, masa iya engga? Sekalipun saya ga berangkat, insya Allah akan disetting semalam di Pesantren Daarul Qur’an yang eksotik. Dengan tenda-tenda Arafahnya, insya Allah ada kebersamaan bersama saya, meskipun saya ga berangkat. Tapi saya demen jalan umrah. Insya Allah saya banyak berangkatnya.
Baik, ini perhitungan kasarnya. Jika bisa memberangkatkan jamaah 400 s/d 800 orang umrah setiap bulannya, maka akan ada keuntungan yang dibagi kepada jamaah sekitar 600jt s/d 1,2M. Jumlah yang besar sekali. Apalagi jika mau berbagi lagi dengan pesantren dan PPPA, he he he. Kami akan bagi lagi kepada pesantren-pesantren binaan dan para huffadz binaan. Wuah, berkah dah.
Kita gulirkan lagi rupiah demi rupiah keuntungan itu untuk sedekah bergulir lagi dalam bentuk sedekah modal usaha. Wuah, akan semakin cakep dah. Amin, insya Allah.
Rasanya, target bagi hasil keuntungan ke 1500 pemegang saham, dengan masing-masing menerima 200rb s/d 500rb atau bahkan 1jt, bukannya mimpi. Insya Allah lebih besar dari sekedar naroh di bank aja mah. 10 juta rupiah per lembar saham, hasilnya seabrek-abrek.
Sumber: Wisata Hati
Related posts:





saya tertarik untuk kerjasama dan memiliki travel biro dan saya harus menghubungi siapa ?
Coba kunjungi situs WisataHati.Com Pak..