|
foto: Elshinta.Com
|
Hmmmm.. Gue kurang mengerti, kenapa banyak sekali pihak yang menolak kedatangan Bush?
Hari-hari belakangan, banyak berita yang menyebutkan mulai dari supir
angkot, sampai mahasiswa berdemonstrasi menolak kedatangan George W.
Bush.
Walau mungkin gue termasuk
|
orang yang menganggap George W. Bush turut
berperan dalam banyak kesengsaraan di dunia ini, gue pikir kedatangan
dia ke Indonesia justru (secara sempit) dapat membawa beberapa
keuntungan untuk negara ini. Walaupun haqul yakeen, kedatangannya ke Indonesia memiliki motif tersendiri yang gue yakin dapat membawa keuntungan lebih besar bagi mereka.
Hell with that! Mau mikirin apa kepentingannya gue mah nggak 'nyampe'
Yang gue nyampe. Kalo ada kepala negara besar dateng ke sebuah negara kecil, sudah berarti negara kecil itu turut diuntungkan. Logikanya, kenapa seorang presiden negara adi kuasa mau repot-repot mampir ke Indonesia?
Nggak ada Indonesia-pun mereka tetap jadi negara adi kuasa. Seberapa besar ketergantungan Amerika ke Indonesia? Bukankah lebih besar ketergantungan Indonesia ke Amerika?
Secara makro, Indonesia masih dalam kelas 'membutuhkan' ketimbang 'dibutuhkan' Amerika. Lebih sarkastiknya, disana kelas 'master' disini kelas 'puppets'
Jadi biarlah wakil-wakil kita di pemerintahan yang pastinya bukan orang-orang bodoh yang memikirkan hal-hal itu. Tentunya, kedatangan George W. Bush ke Indonesia, dampak, akibat, dan lain sebagainya pasti sudah diperhitungkan oleh pemerintah. Walaupun besar biayanya, ketat penjagaannya, banyak pihak yang merasa dirugikannya, dll. logikanya akan lebih besar keuntungan secara makro yang akan diperoleh Indonesia, dari kerugian-kerugian tersebut.
|
Mungkin, dengan datangnya Bush, kepercayaan dunia akan keamanan di Indonesia juga akan lebih baik.
Mungkin, dengan datangnya Bush, kepercayaan investor akan iklim investasi di Indonesia akan lebih baik. |
foto: EPA /FABIANO |
Mungkin, dengan datangnya Bush, negara-negara besar lain yang
'seiring-sejalan' dengan Amerika akan lebih mau mendekatkan diri ke
Indonesia.
Mungkin, mungkin, dan mungkin-mungkin lainnya, yang ujungnya (mudah-mudahan) justru benar-benar terjadi arus investasi baru, juga benar-benar menghidupkan dunia pariwisata, juga menimbulkan kepercayaan dunia yang pada akhirnya secara makro bisa mengangkat kehidupan rakyat Indonesia juga.
Misalnya, dikemudian hari, karena tumbuhnya rasa kepercayaan tersebut membawa arus investasi pembuatan pabrik-pabrik yang dapat menyerap banyak tenaga kerja. Atau, wisatawan yang dulu takut ke Indonesia, akan beranggapan "Bush saja ke Indonesia kok?" Lalu mereka berbondong-bondong berlibur ke Bali, dll, dll.
Gue pikir, hal tersebut (jika terjadi) akan menjadi salah satu stimulus ekonomi, yang akhirnya justru bisa membantu rekan-rekan kita yang lain. Mungkin seperti yang masih menganggur misalnya, atau rekan-rekan di Bali yang kekurangan order/pelanggan misalnya. Atau mungkin-mungkin lain yang banyak lagi, dan menurut gue masih akan lebih banyak yang bisa diperoleh ketimbang menghitung kerugian supir angkot karena tidak bisa bekerja, atau pegawai/kantor sekitar lokasi, atau pihak-pihak lain yang merasa dirugikan.
Mungkin ini egois, karena gue tidak merasakan dampak langsung yang ditimbulkan dari kedatangan Bush tersebut. Tapi, worth to think mungkin buat rekan-rekan yang merasa dirugikan.
Mari berkorban sedikit, Untuk keuntungan yang lebih besar (nggak usah mikir keuntungan Amriklah). <g>
foto: AP/Irwin Fedriansyiah
Powered by Azrul's Jom Comment |