Sukhoi Kita Belum Lengkap

Markas Besar TNI Angkatan Udara (AU) hingga kini belum dapat memastikan kapan empat pesawat Sukhoi masing-masing dua jenis SU-27 dan SU-30MK yang dibeli pemerintah Indonesia setahun silam dari Rusia melalui imbal dagang, akan dipersenjatai.

“Kami sudah mengajukan anggaran kepada pemerintah untuk segera melengkapi persenjataan Sukhoi, namun sampai saat ini belum disetujui,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama, Sagom Tamboen, di Jakarta Kamis.

Exercise Pitch Black 2012

Hingga kini keempat pesawat Sukhoi itu masih digunakan sebagai pesawat tempur untuk melatih penerbang di Pangkalan Udara Utama Iswahjudi, Madiun.Markas Besar TNI Angkatan Udara (AU) hingga kini belum dapat memastikan kapan empat pesawat Sukhoi masing-masing dua jenis SU-27 dan SU-30MK yang dibeli pemerintah Indonesia setahun silam dari Rusia melalui imbal dagang, akan dipersenjatai.
“Kami sudah mengajukan anggaran kepada pemerintah untuk segera melengkapi persenjataan Sukhoi, namun sampai saat ini belum disetujui,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama, Sagom Tamboen, di Jakarta Kamis.

Hingga kini keempat pesawat Sukhoi itu masih digunakan sebagai pesawat tempur untuk melatih penerbang di Pangkalan Udara Utama Iswahjudi, Madiun.

“Hampir seluruh persenjataan yang wajib dimiliki oleh sebuah pesawat tempur seperti Sukhoi, hingga kini belum dimiliki oleh keempat pesawat Sukhoi milik Indonesia,” kata Sagom.

Persenjataan yang diperlukan untuk membangun satu skuadron Sukhoi sebagai Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) antara lain canon, senapan mesin, dan peluru kendali.

Secara ideal Su-27 Flanker yang bentuk sayapnya menyatu dengan badan pesawat dan mempunyai dua sirip tegak di bagian ekor ini, dilengkapi persenjataan mematikan yang tidak kalah hebat dari rudal-rudal F-15.

Senjata itu antara lain enam peluru kendali Vympel R-27, dikenal juga sebagai AA-10 Alamo. Rudal jarak menengah ini sengaja dibuat untuk Su-27 dan MiG-29 Fulcrum. Ia sekelas dengan AIM-7M Sparrow milik AS, bahkan sering disebut lebih hebat dari Sparrow. Alamo dilengkapi radar aktif dan mampu mengejar musuh hingga 170 km dengan kecepatan Mach 4, empat kali kecepatan suara.

Empat rudal udara-ke-udara jarak pendek R-73 atau AA-73 Archer juga bisa dicantolkan pada tubuh Flanker. Rudal dengan jarak jangkau 40 km ini adalah rudal jarak dekat terbaik Rusia. Kecepatannya Mach 2,5 dan dapat dilepaskan dalam segala cuaca.

Dengan sistem fire and forget, penembak tinggal membidik, dan Archer akan menghantam sasarannya sendiri.

Selain memiliki kanon GSh 30 mm 150 putaran pada sisi atas lubang masukan udara sebelah kanan, Flanker bisa pula membawa unguided rocket dan 4.000 kilogram bom berbagai jenis.

Varian Flanker lain bahkan dapat dipersenjatai peluru kendali udara-ke-darat sehingga mampu melakukan serangan darat. Persenjataan lebih lengkap dimiliki Su-30MK, dengan kokpitnya lebih canggih karena dilengkapi layar kristal berwarna.

Radar Doppler-nya mampu mengikuti 10 sasaran udara berbeda pada jarak 100 kilometer, serta mengunci sekaligus dua sasaran pada jarak 65 km.

“Jika anggaran APBN memungkinkan dan panitia anggaran menyetujui, maka pada tahun mendatang sepuluh Sukhoi dapat terealisasi lengkap dengan persenjataannya, sehingga pada akhirnya Indonesia memiliki satu skuadron Sukhoi yang dapat dijadikan Alutsista,” kata Sagom. (Ant/O-2)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.