Superioritas diudara merupakan salah satu aspek pemenangan pertempuran. Superioritas diudara dapat dicapai apabila sebuah angkatan bersenjata memiliki kekuatan udara yang kuat dan moderen dan memiliki daya gempur yang tinggi.
Hal tersebut adalah merupakan salah satu dalil konvensional yang dianut. Namun tidak kalah pentingnya dengan armada pesawat angkut berat yang mampu memindahkan bukan saja personil tetapi juga perlengkapan dan bekal logistic yang diperlukan guna mendukung suatu operasi pertempuran dimana daerah operasi berada jauh dari daerah basis.
Selain itu, pesawat angkut berat juga banyak manfaatnya dalam masa damai, atau dioperasikan dalam operasi selain perang. Dapat dilihat ketika terjadi bencana alam dan badai Tsunami di Sumatera Utara, Aceh dan Pulau Nias. Bagaimana mobilitas yang tinggi dari pesawat angkut berat militer dari berbagai Negara dapat membantu para korban bencana.
Demikian juga dalam operasi tempur seperti yang dilakukan oleh aliansi pasukan pimpinan Amerika Serikat di Iraq. Pesawat angkut strategis dalam satu minggu awal operasi Pembebasan Iraq (Iraqi Freedom) telah melakukan ratusan sortie guna mendukung operasi pasukan tempur diwilayah tersebut. Demikian juga dalam operasi di Afganistan, sampai-sampai pasukan AS untuk mengirim pesawat helicopter serbu jenis AH-64D Apache harus menyewa pesawat angkut berat jenis Antonov.
Terbukti bahwa pesawat angkut strategis menjadi tulang punggung dalam sebuah operasi jarak jauh baik dalam operasi tempur maupun dalam operasi bukan tempur.
PERSAINGAN PASAR. Demand pasar yang diperhitungkan cukup besar oleh para produsen pesawat angkut, menjadikan ajang pameran kedirgantaraan internasional Paris Airshow menjadi sarana persaingan terbuka. Bukan saja untuk menjual pesawat tetapi juga tawaran untuk penyewaan pesawat angkut berat strategis seperti yang ditawarkan oleh beberapa pemilik pesawat Antonov buatan Rusia.
Pesawat angkut berat strategis seperti C-17 Globemaster III yang harganya ditaksir sekitar US$. 200 juta perbuah cukup mendapat perhatian dari beberapa Negara peminat. Demikian juga halnya dengan pesawat angkut yang lebih kecil seperti C-130J Hercules dan konsep Airbus A-400M. C-130 Hercules telah memiliki pangsa pasar yang luas, namun Airbus A-400M sebagai calon pendatang baru saat ini telah dipesan oleh sekitar delapan operator.
Airbus A-400M ini juga sangat ambisius dalam prakiraan pemasarannya dengan mematok angka 480 unit untuk pasar ekspor sampai tahun 2022. Pesawat ini juga memiliki kemampuan untuk mendarat dilandasan lunak seperti pada permukaan tanah datar
BEBERAPA JENIS pesawat angkut yang dianggap favorit saat ini;
Ilyusin IL-76. Pesawat angkut jarak menengah dari Rusia dikenal dengan kode NATO ?CANDID’. Pesawat ini lazim digunakan untuk penterjunan pasukan para, transportasi pasukan dan peralatan tempur, termasuk untuk mengakut tank kelas menengah. Juga berguna dalam mendukung operasi penanggulangan bencana alam. Mulai diproduksi pada tahun 1974, dan kini diperkirakan memiliki populasi sekitar 500 unit pesawat.
Antonov AN-124 CONDOR. Pesawat angkut berat jarak jauh buatan Rusia ini menjadi salah satu pesawat angkut berat favorit, bukan saja bagi operasi militer tetapi juga bagi pihak industri peralatan militer untuk mengangkut barang dagangannya ketempat pembeli. Pesawat AN-124 standar memiliki kapasitas angkut 25 persen lebih besar dari C-5 Galaxy. Secara garis besar AN-124 diproduksi dalam tiga jenis yaitu An-124 basic (7 awak), An-124-100 (4 awak) dengan versi upgrade-nya An-124-100M, dan An-124-210 (3 awak).
C-17 GLOBEMASTER III. Pesawat angkut taktis buatan Boeing, Amerika Serikat, memiliki daya angkut seberat 169.000 lbs. dan dalam kondisi bermuatan penuh mampu mendarat pada landas pacu sepanjang 3000 kaki.
C-130J HECULES. Pesawat angkut menengah produksi Lockheed Martin, Amerika Serikat ini merupakan slah satu pesawat angkut legendaries. Versi C-130J merupakan versi mutakhir dari C-130 Hercules, dengan tampilan baru pada glass cockpit, digital avionic dan system propulsi baru dengan propeller enam bilah baling-baling. Kelebihan versi C-130J dari versi terdahulunya adalah kemampuan melakukan terbang menanjak (climbing) yang lebih cepat, serta peralatan pendukung yang lebih moderen. Pesawat ini cukup diawaki oleh tiga personil (pilot, co-pilot, dan loadmaster).
A-400M (FUTURE LARGE AIRCRAFT) Pesawat transport taktis produksi bersma konsorsium Negara-negara Eropa – BAE System, Inggris; EADS, Jerman-Perancis-Spanyol; Flabel, Belgia; dan Tusas Aerospace Industries, Turki. Pembuatan tahap akhirnya dibuat di Savilla, Spanyol. Pada bulan Mei 2003 ditanda tangani kontrak pengembangan dan produksi antara pihak Airbus dengan OCCAR (Agensi prmbelian Eropa) untuk 180 unit pesawat, dengan perincian; tujuh unit untuk Belgia, 50 unit untuk Perancis, 60 unit untuk Jerman, satu unit untuk Luxemburg, 27 unit untuk Spanyol, 10 unit untuk Turki, dan 25 unit untuk Inggris. Pemotongan metal pertama dilakukan pada bulan Januari 2005 yang lalu. Menurut jadwal, penerbangan pertama A-400M akan dilakukan pada awal tahun 2008. Sedangkan jadwal penyerahan akan dilaksanakan antara tahun 2009 sampai tahun 2025 dimana calon penerima pertama adalah Perancis dan Turki.
Pada bulan Desember 2004, Afrika Selatan menyatakan akan berpartisipasi dalam proyek A-400M ini dimana telah dipesan antara delapan dampai 14 unit A-400M untuk penyerahan antara tahun 2010 sampai 2014.
KEMBALI kepada perlunya pesawat angkut taktis dewasa ini semakin ramai dibicarakan oleh kalangan militer, dalam sebuah even seminar mengenai Tactical Airlift terdapat pembahasan mengenai bencana Tsunami di Aceh dan Sumatera Utara, para pakar military airlift sepakat bahwa kegunaan pesawat angkut taktis sangatlah tinggi dalam operasi-operasi kemanusian atau operasi selain perang.