Modernisasi Prajurit

prajuritModernisasi pada organisasi tempur melibatkan unsur manusia dan peralatan yang disesuaikan dengan prakiraan bentuk ancaman yang akan dihadapi. Kecepatan bertindak menjadi salah satu patokan, serta kemampuan pengerahan kekuatan ke wilayak konflik.

Salah satu bentuknya adalah kelompok pasukan pemukul reaksi cepat. Menjelang berakhirnya masa jabatan Jenderal Try Sutrisno sebagai Panglima ABRI, diterbitkanlah sebuah petunjuk tentang pembentukan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) ABRI – kini TNI.

 

PPRC merupakan pasukan gabungan trimatra dengan kekuatan utama Divisi Infantri Kostrad. Pasukan ini diharapkan mampu melakukan reaksi secara cepat dalam menghadapi segala tantangan dan mampu diproyeksikan ke dua wilayah konflik yang letaknya berbeda.

modernisasi prajurit

Konsep PPRC yang digarap dalam beberapa tahun tersebut bukanlah hal yang baru dalam kemiliteran dan dicetuskan sesuai dengan tantangan jaman.

Hal serupa juga terjadi dibeberapa Negara dan sampai kini masih terus dikembangkan atau disempurnakan dengan berbagai sebutan istilahnya.

Program PPRC ini ditindaklanjuti dengan program PEEM, yaitu menciptakan TNI yang Profesional Efisien Efektif dan Modern. Profesional, Efisien dan Efektif melalui pembinan Pendidikan, Latihan dan Doktrin, Sedangkan modern melalui kelengkapan Alat Peralatan Utama.

PPRC

modernisasi prajurit

Modernisasi pasukan kini menjadi suatu trend diberbagai Negara, sebut saja di Itali ada yang disebut sebagai program Soldato Futuro, Program Anaog di Israel, atau di Angkatan Darat AS ada program yang disebut sebagai Land Warrior atau LW (LW Block-1 kini diterapkan pada Resimen-75 Ranger).

Intinya adalah mendorong profesionalisme prajurit dan mampu beradaptasi dengan peralatan moderen yang disesuaikan dengan kemajuan teknologi.

modernisasi tentaraPeralatan yang dimaksud disini bukan saja berupa system sejata, tetapi juga menyangkut berbagai sarana lainnya seperti alat komunikasi, computer perorangan, alat proteksi, alat optic dan sebagainya.

Guna mencapai hasil yang optimal, pengembangan dilakukan tidak saja melibatkan para pemikir militer, tetapi juga melibatkan pihak industri yang nantinya akan memproduksi peralatan yang dikehendaki.

Sebut saja contohnya di Kanada ada system yang disebut sebagai ISSP (Integrated Soldier System Platform) yang pengembangannya diarahkan kepada program Sireq (Soldier Information Requirement) dimana titik utama terletak kepada penerapan system komunikasi dan elektronika.

sireqHal serupa juga berlaku pada program Soldato Futuro di Itali yang melibatkan industri Marconi Selenia Communications yang membawahi team yang terdiri dari Aero Sekur, Beretta, Galileo Avionica, Larimart dan Sistemi Compositi.

Dari program-program pengembangan teknologi ini dihasilkan berbagai produk baru dari mulai system senapan serbu, rompi anti-peluru sampai pada computer lapangan.

Sebut saja senapan serbu TAR-21 Tavor Israel sampai pada AG36 dari Heckler & Koch, Jerman. Atau computer compact PDA jenis DA04M Ruggedised dari Rada, Jerman. Perangkat ini akan menjadi peralatan serdadu moderen dibeberapa Negara.

Modernisasi memang tidak akan pernah berakhir selama adanya ancaman konflik dan tuntutan profesionalisme serta kemajuan dibidang ilmu dan teknologi, lalu pertanyaannya kita kini berada dimana?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.