|
Banyak media militer yang mengulas berbagai pengembangan Alut Sista Rudal udara-ke-udara. Sedemikian maju dan rumitnya teknologi persenjataan tersebut. Namun apabila kita berfikir jernih, strategis dan taktis, siapa yang akan menggunakan persenjataan tersebut dalam prespektif prakiraan konflik masa mendatang.
Potensi konflik yang akan melibatkan pertempuran udara sampai dengan tingkat dog-fight diperkirakan kecil sekali kemungkinan akan terjadi. Air superiority saat ini hanya dimiliki oleh kekuatan Amerika dan sekutunya. Sedangkan yang berpotensi menjadi oposan adalah kekuatan Cina.
Dari beberapa konflik dalam dua dasawarsa terakhir, lebih banyak terjadi antara kekuatan bersenjata canggih melawan sitting duck, seperti saat awal invasi Amerika dan sekutunya terhadap Iraq. Saat itu Iraq sudah lebih dari sepuluh tahun diembargo dan diisolir, bahkan diberlakukan no-fly-zone diwilayah utra dan selatan Negara tersebut. Namun demikian, tetap saja awal invasi dilakukan dengan memuntahkan ribuan rudal serang kedarat terhadap berbagai sasaran di Iraq.
Seberapa canggih dan sebarapa akuratnya alut sista serang darat yang ada saat ini sehingga dapat mencegah tingginya collateral damage. Alut sista serang darat yang telah digunakan akhir-akhir ini antara lain Rudal dari kapal selam ke-permukaan, rudal permukaan-ke-permukaan (baik dari pangkal kapal laut sampai pangkal darat), rudal udara-ke-permukaan. Lalu berbagai jenis bom yang dijatuhkan dari udara, dari smart bomb, precision bomb sampai free-fall bomb dengan berbagai jenisnya termasuk cluster bomb atau bom tandan. Dan yang konvensional berupa senjata meriam dengan berbagai jenis proyektilnya.
Rudal udara-ke-permukaan (juga, rudal udara-ke-darat, ASM atau AGM) merupakan rudal yang diluncurkan dari pesawat militer (pembom, pesawat serbu, pesawat tempur atau sejenisnya) dan menyerang tagtet dipermukaan bumi, di darat, di permukaan laut atau keduanya. ASM dan AGM hampir sama dengan bom dengan pemandu (guided glide bomb) tetapi berupa peluru kendali yang biasanya dilengkapi dengan propulsi, baik propulsi berupa motor roket maupun mesin jet, bergantung dari jarak jangkauan yang dikehendaki. (Rudal udara-ke-permukaan produksi Rusia biasanya menggunakan propulsi ramjet, memiliki jangkauan jarak jauh dan kecepatan tinggi).
Sistem kendali pada rudal udara-ke-permukaan biasanya menggunakan pemandu laser, pemandu infra-merah, pemandu optic atau melalui sinyal Global Positioning System (GPS). Jenis pemandu bergantung kepada jenis target. Misalnya kapal perang permukaan, kemungkinan terdeteksi dengan radar pasif ataupun aktif, dimana hal ini tidak mungkin berlaku dengan baik pada target didarat yang umumnya tidak mengandung unsur logam yang besar seperti kapal di laut lepas.
Sub-kategori dari rudal udara-ke-permukaan termasuk:
Rudal anti-tank (biasanya diluncurkan dari pesawat helikopter)
Rudal jelajah
Rudal anti-kapal permukaan
Rudal anti-radiasi
Adapun kategori dari rudal udara-ke-permukaan dibagi lagi menjadi kategori taktis dan kategori strategis. Katagori taktis digambarkan dengan isian peledak konvensionil atau hulu ledak nuklir berukuran kecil, dan jenis strategis biasanya dilengkapi dengan hulu ledak bermuatan bahan peledak nuklir dalam ukuran yang cukup besar.
RUDAL SERANG DARAT. Dalam artikel ini kami mencoba memberikan beberapa contoh alut sista rudal serang darat yang dilepas dari pesawat tempur.
|