Kendaraan Tempur (Ranpur) adalah istilah yang diberikan kepada kendaraan yang digunakan oleh militer untuk berbagai kepentingan dalam pertempuran seperti sebagai kendaraan pengangkut personil.
Kendaraan pengangkut personil (APC/Armored Personnel Carrier) atau (IFV/Infantry Fighting Vehicle) , kendaraan komando (ACV/Armored Command Vehicle) kendaraan pengintai (ARV/Armored Reconnaissance Vehicle), kendaraan ulility(UAV/Utility Armored Vehicle), kendaraan multi fungsi (MRAV/Multi Roled Armored Vehicle) dan masih banyak lagi. Walaupun jenisnya beragam, penggunaan kata Ranpur biasanya diberikan kepada jenis kendaraan berlapis baja (ranlapba) saja, bukan kepada setiap jenis kendaraan tempur.
Jenis kendaraan tempur (ranpur) yang populer dan banyak digunakan adalah dari kategori kendaraan pengangkut personil. Ranpur pengangkut personil itu sendiri dapat berupa kendaraan pengangkut saja (APC/Armored Personnel Carrier) atau berupa kendaraan tempur pengangkut personil (IFV/Infantry Fighting Vehicle).
Walaupun keduanya sama-sama bersifat sebagai kendaraan pengangkut personil dengan kapasitas angkut 5 hingga 10 personil, perbedaannya mudah dilihat, yakni pada persenjataan yang diusung dan juga pada lapisan baja dari ranpur tersebut.
Jenis IFV biasanya mengusung kanon 20 – 40mm, senapan mesin 7.62mm atau bisa juga dilengkapi dengan senjata anti tank, sementara jenis APC biasanya ‘hanya‘ dikawal senapan mesin kaliber 7.62mm. BTR-80A, atau BMP-2 milik Marinir TNI-AL, atau AMX-13 VCI milik TNI-AD kita merupakan salah satu contoh dari IFV, sedangkan VAB-4×4 atau Anoa 6×6 yang digunakan oleh TNI-AD kita merupakan salah satu contoh dari APC.