Jaringan Komunikasi Tempur

psc5c

Jaring komunikasi dalam suatu operasi tempur menjadi sangat penting artinya bagi pasukan yang digelar.  Sarana komunikasi merupakan salah satu urat nadi penunjang keberhasilan suatu operasi tempur.  Berbagai sarana komunikasi digelar dalam suatu operasi, dari tingkat regu, pleton, batalyon sampai brigade, bahkan dengan pusat operasi tempur itu sendiri.

Gelar komunikasi tidak saja berupa sarana komunikasi suara, tetapi juga komunikasi data.  Beragam jenis alat komunikasi (Alkom) dengan menggunakan berbagai jenis frekuensi bergantung kepada tingkat unit maupun jenis karakter pasukan yang digelar.

Salah satu contoh adalah pada saat perang di Irak, Brigade Angkatan Darat AS dilengkapi dengan 26 unit PSC-5C terminal komunikasi satelit jenis radio punggung (manpack), 13 unit Internal Ku Satellite SystemS (IKSS), tiga unit HWMMV-towed SMART-T terminal dan tiga unit Trojan SPIRIT terminal.  Alkom tersebut kemudian ditambah lagi dengan 450 unit (akan ditambah menjadi 600 unit) radio tangan (hand-held) VHF/UHF jenis PRC-148 MBITR yang dapat menunjang komunikasi dengan UHF TACSAT (Tactical Stellite).

Betapa rumitnya pengerahan Alkom untuk satu Brigade tempur tersebut.  Belum lagi untuk mengatur frekuensi operasional sampai ketingkat regu.  Pusat Komunikasi Brigade harus memiliki kelengkapan Alkom yang memadai termasuk sarana komunikasi data.  Untuk beberapa operasi tertentu, pasukan tidak menggunakan komunikasi suara, tetapi menggunakann system pesan singkat (semacam SMS pada handphone).  Beberapa jenis radio lapangan kini sudah dilengkapi dengan sarana SMS tersebut dan dilengkapi juga dengan system encryption seperti pada produksi radio lapangan dari Harris.

Perangkat Alkom dalam AB-AS dikembangkan dengan istilah system Cluster, dari Cluster 1 yang diawali sekitar tahun 1994 sampai kini sudah memasuki tahap Cluster 5. Yang meliputi kebutuhan ketiga angkatan.  (akan kami bahas dalam artikel terpisah).

Jaring komunikasi satelit militer (MILSATCOM) juga menjadi suatu keharusan bagi pasukan yang digelar, terutama untuk fungsi koordinasi dengan tingkat markas besar.  Dalam satu Brigade AD-AS setidaknya ditempatkan tujuh unit MILSATCOM yang beroperasi pada X-band dan Ku-band.

Kecenderungan peningkatan pengoperasian MILSATCOM dapat di-ilustrasikan sebagai berikut; pada operasi Desert Storm yang mengerahkan sekitar 700.000 pasukan penggunaan MILSATCOM sekitar 140Mbps. Sementara pada operasi Iraqi Freedom pada bulan Mei 2003 mencapai sekitar 8,3Kbps per personel dan pada Januari 2004 meningkat menjadi 13,8Kbps.

Peningkatan penggunaan MILSATCOM mengakibatkan keterpaksaan untuk menggunakan jaring komunikasi satelit sipil seperti IRIDIUM (untuk jaring komunikasi suara) maupun penyewaan bandwidth dari INMARSAT dan THURAYA.  Pemanfaatan jaring IRIDIUM antara lain diterapkan oleh pihak Korps Marinir AS (USMC) digaris depat pertempuran untuk mendukung jaring komunikasi ETCS (Expeditionary Tactical Communication System), dimana pasukan menggunakan handset standard Motorola 9505, serta produk Selenia.  Sementara untuk encryption dipilih menggunakan jenis komersial AES 128-bit dari pada MILSPEC Type 1 encryption.

Untuk tingkat kompi (Ki-Set) dilengkapi dengan Dataline Mobile Command Center.  Sistem ini memiliki kemampuan komunikasi yang sangat aman baik untuk aiatem telepon, surat elektronik (e-mail), pesan teks, video (streaming video), dan video teleconferencing.  Perangkat ini memiliki berat sekitar 18 sampai 27 kg.

Perangkat serupa juga dikembangkan oleh industri Israel Elbit dan Gilat dengan dasar system VSAT, dimana produksinya dipamerkan pada event Eurosatory 2004 yang lalu.

Selain MILSATCOM, Alkom militer jenis HF juga terus dikembangkan dengan berbagai keunggulannya.  Beberapa produsen radio lapangan masih tetap berpegang kepada system standar NATO yaitu NATO STANAG 4539/MIL-STD-188-110B dengan upper rate range untuk HF sekitar 9,6 Kbps, system ini masih berpegang kepada prinsip BLOS (beyond Line-of-Sight) untuk memperoleh kualitas komunikasi yang baik dan bersih.  Beberapa jenis Alkom HF ini antara lain PRC325 yang mampu melakukan komunikasi sampai jarak 300 km dengan power output sekitar 1 Watt.

Lalu ada HF-6000 dari Tadiran Communication, Israel dengan tiga konfigurasi pilihan; 100W, 400W dan 1000W.  Thales dari Perancis meluncurkan type Systems 3000 dengan konfigurasi 25W untuk Manpack, 125W dan 400W untuk base station.  Harris dari AS mengeluarkan serial Harris RF5800-MP yang dipilih untuk digunakan oleh SBCT (Stryker Brigade Combat Team), serta AN/PRC-150(C).

AB Australia dengan program modernisasi alkomnya mengeluarkan JP2043 yang dikembangkan oleh pihak Boeing Australia berdasarkan kontrak yang ditandangani pada tahun 1997.

Perkembangan Alkom militer masih terus berlangsung, sejak diperkenalkannya radio punggung (manpack) AN/PRC-77 dan disempurnakan menjadi AN/PRC-1077, perubahan hingga saat ini sangatlah pesat dan significant.  Selain untuk meningkatkan kualitas suara serta keamanan jalur komunikasi juga meringankan beban bawaan para prajutir komunikasi (RTO-radio telecommunication operator) didaerah pertempuran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.