Mungkin tidak banyak yang terhenyak ketika mendengar kabar jika mantan presiden kedua Republik Indonesia,
H. M. Soeharto telah meninggal dunia, Minggu, 27 Januari 2008 pukul 13:10 WIB. Semua seolah sudah mengira hal itu akan terjadi. Begitupula dengan gw. Ketika melihat pemberitaan televisi, dan menerima sms temen-temen yang suka heboh, gw juga biasa-biasa saja.
Malemnya, gw sibuk ganti-ganti channel televisi untuk sekedar melihat
berita seputar meninggalnya mantan presiden kita tersebut. Air mata
justru sedikit menetes ketika melihatnya dikafani, dan dikebumikan
dengan upacara kemiliteran penuh.
Buat yang belum tahu, jika seseorang mendapat gelar pahlawan (atau
pejuang), jenasahnya diberikan kepada Ibu Pertiwi. Kepada negara. Jadi
seluruh prosesi pemakaman, juga dilakukan oleh negara. Tidak hanya
mantan presiden Soeharto. Almarhum Pak De gw yang seorang pejuang 45,
juga diperlakukan demikian.
Mengingat beliau juga perwira tinggi militer dengan pangkat Jenderal
Besar (gelar yang juga diperoleh oleh Jenderal Besar A.H. Nasution),
dan juga mantan presiden Republik Indonesia. Prosesi pemakaman dipimpin
langsung oleh Presiden Republik Indonesia, DR. H. Susilo Bambang
Yudhoyono dan dilepas oleh Panglima Tertinggi Angkatan Darat, Angkatan
Laut, Angkatan Udara dan Kepolisian.
Jadi, jangan berpolemik, bertanya kenapa SBY melakukan penghormatan
terakhirnya. Padahal status hukum Pak Harto (almarhum) masih
dipertanyakan.
Di dunia militer, seorang pahlawan yang dikembalikan
kepada negara, dimakamkan dengan upacara yang dipimpin oleh seseorang
yang pangkatnya lebih tinggi dari dia.
Jadi, wajar saja kalau presiden
saat ini, SBY, yang juga menjadi panglima tertinggi
Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia (karena jabatan presiden) menjadi pemimpin
upacaranya.
Rasa haru menyeruak, ketika jenasah mulai ditutupi dengan tanah.
Diiringi lagu 'Gugur Bunga' dengan penghormatan dari rakyat Indonesia
dan juga tamu-tamu negara, H. M. Soeharto dikebumikan kira-kira pukul
12:10 WIB di pemakaman keluarga Astana Giribangun, Solo.
Bagi gw pribadi, yang sebel politik, golput, dan tidak menjagokan
siapapun, terlepas dari segala polemik tentang kesalahannya, seperti
juga pemimpin bangsa yang lain, beliau adalah seorang pahlawan bangsa.
Pejuang bangsa yang mengantarkan bangsa Indonesia sampai saat ini.
Bagi gw, selain hal-hal baik yang banyak juga dilakukan kepada negara
ini, 27 bintang jasa dalam negri, 32 tanda kehormatan dari luar negri,
dan puluhan medali penghargaan dari dalam dan luar negeri, juga bukan
sesuatu yang bisa diperoleh dengan mudah.
Walau di kesempatan lain, ratusan mahasiswa, atau juga ormas lain yang
anti Soeharto sibuk berdemo.
Sudah sepantasnya gw juga berkabung dan
berbelasungkawa.
Sama dengan menjadi manusia, menjadi pahlawanpun bukan berarti tanpa kesalahan. Kebaikan ada nilainya, begitu pula dengan keburukan.
Selamat Jalan Pak Harto.. Selamat jalan Pahlawan..
Semoga diampuni segala dosa-dosanya, dan amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT.
Comments
... written by Freedom Fighter, February 11, 2008
Tri Tuntutan Rakyat 2008 1. MENOLAK SEGALA BENTUK PENGHORMATAN KEPADA SUHARTO! 2. TUNTASKAN PROSES HUKUM TERHADAP SUHARTO! 3. PERMINTAAN MAAF KEPADA RAKYAT INDONESIA OLEH KELUARGA SUHARTO! Allahu Akbar!