|
11 Oct 06 |
|
|

|
Mungkin banyak yang nggak sadar, kenapa kalangan militer/kepolisian kerap terlihat meng'hormat' terhadap sesamanya.
Garadae film 'Last Castle' dimana ada bagiannya yang menjelaskan kenapa
seseorang menghormat, gue penasaran dengan asalnya hormat tersebut. |
Ternyata ada beberapa versi tentang asal dari 'salute' atau menghormat tersebut. Salah satu yang paling banyak diadopsi, terutama oleh kalangan militer Amerika adalah tradisi hormat yang berasal sejak abad pertengahan.
Pada saat itu, seorang ksatria lazim mengenakan baju zirah dan topeng
besi untuk melindungi tubuhnya. Setiap ksatria yang bertemu akan
memperlihatkan mata/muka-nya dengan mengangkat penutup mata/muka di
topeng besinya sebagai bentuk pengenalan, penghormatan, dan tradisi
antar ksatria.
|
Dengan melakukan hal tersebut, ksatria lain akan mengenali, dan
menghargainya selayaknya ksatria dengan juga melihat pernik-pernik
pertanda di baju zirah, perisai, maupun pedangnya (yang saat ini
dikenal sebagai tanda pangkat).
Lalu mengapa menggunakan tangan kanan?
Saat itu, tangan kanan disebut sebagai 'tangan pedang', yang artinya
tangan yang lebih berperan dalam pertempuran.
Sebagai bentuk pengenalan
terhadap 'kawan atau lawan' sang ksatria harus melepaskan tangan
kanannya dari pedang, untuk mengangkat penutup mata/muka dari topeng
besinya. |
|
Dewasa ini, ketika kalangan kemiliteran tidak lagi menggunakan baju
zirah ataupun topeng besi, kebiasaan tersebut tetap dilakukan sebagai
bentuk pengakuan, kebanggaan dan penghormatan di kalangan militer.
Untuk melakukan hormat dengan benar, hormat dilakukan dengan mengangkat
tangan kanan dengan rapi sampai ujung telunjuk menyentuk bagian dahi
sedikit diatas ujung alis kanan. Jari-jari saling menempel dan lurus,
dengan telapak bagian dalam sedikit mendongak agar tidak menghalangi
muka.
| Write comment |
| You must be logged in to post a comment. Please register if you do not have an account yet. |
Powered by Azrul's Jom Comment |