|
|
|
Nggak sengaja, kemaren di mobil adek gw, gw denger lagu-lagu populer tapi dinyanyikan dengan nuansa bossanova.
Keren juga.
|
Ternyata, lagu-lagu yang enak didenger tersebut dinyanyikan oleh Rafika Duri dalam albumnya 'Romantic Bossas'. Sayang gw belon nemu video clip-nya di Youtube.
Hit Super Band Dalam Rasa Bossas ala Rafika Duri
Ada berbilang rentang masa antara masa puncak popularitas Rafika Duri di blantika musik Tanah Air dengan masa kini, saat super band macam Ungu, Naff dan Letto menikmati masa keemasannya. Namun, semua bisa dijembatani dengan manis atas kehadiran album Demi Waktu. Inilah album terbaru Fika, sapaan akrab penyanyi senior, yang dilempar ke pasaran di akhir bulan kasih sayang, tahun ini.
Fika menawarkan kesegaran baru dalam album yang dikeluarkan Musica Studio’s tersebut. Rasa fresh itu tergambar dari hadirnya tiga hit milik tiga super band yang karyanya sedang digilai oleh generasi MTV saat ini. Termbang-tembang tersebut yaitu Demi Waktu (Ungu), Kau Masih Kekasihku (Naff) dan Ruang Rindu (Letto).
Bukan kali ini saja, Fika mendendangkan tembang daur ulang. Sebelumnya, lewat album Untuk Apa dengan langgam irama sama, bossanova, penyanyi kelahiran Sungai Liat, Bangka, ini, sempat membawakan tembang legendaris macam Sabda Alam buah karya Ismail Marzuki, lima tahun silam. Namun, menghadirkan hit band dalam rasa irama berbeda tetap saja menjadi catatan tersendiri.
Ada lima dari sepuluh tembang dalam album yang aransemen musiknya dikerjakan oleh Tompi ini memang menawarkan keragaman usia generasim tembang. Kompilasi Demi Waktu menyajikan beberapa tembang lawas band dan penyanyi solo yang ngetop di tahun 1970-an dan 1980-an plus tembang lawas milik Fika sendiri. Sebut saja Hati Yang Terluka (Broery Marantika) dan Layu Sebelum Berkembang (Ernie Djohan).
Tompi yang juga membantu mengarahkan vokal Fika berusaha tetap menghadirkan kelembutan yang menjadi ciri khas Fika dalam berdendang, meski setiap lagu terhitung sebagai tembang yang sudah kuat dikenal dengan gaya vokal penyanyi aslinya. Menawarkan sesuatu yang baruitu juga tergambar jika menyimak tembang Kekasih, ciptaan Amin Ivo’s. Hit milik Fika hampir 20 tahun silam ini dulu berwarna pop namun kini yang kental nuansa bossas-nya dengan imbuhan suara brass section macam trombone.
Fika juga mengimbuhkan hit legendarisnya Tirai, ciptaan Cecep AS, yang membuat bintang Fika makin mencorong di pertengahan tahun 1980-an. Tembang yang sempat didaurlang kembali oleh penyanyi Dewi Gita, tahun lalu ini, dihadirkan Fika dalam album ini dengan rasa baru, yang berbeda dengan warna pop, kemasan awal tembang itu dulu.
Irama bossanova memang menjadi salah satu kendaraan Fika dalam berkiprah di jagad musik Tanah Air. Ada empat album yang telah dihasilkan Fika dari sekitar 20 album solo miliknya selama 30 tahun berkarir di dunia musik Tanah Air. Adalah Ireng Maulana, musisi jazz, yang “menjerumuskan” Fika menjadi penyanyi bossas. Tahun 1982, album bossas pertama milik Fika yang digarap Ireng dilempar ke pasaran.
Vokal lembut Fika dalam berdendang dengan tehnik Falsetto/Husky langsung mencuri perhatian penikmat musik Tanah Air yang saat itu sedang dikepung lagu-lagu pop mellow karya Rinto Harahap dan Pance Pondaag. Fika pun sempat disebut-sebut sebagai mediator bagi Ireng Maulana dalam memperkenalkan irama bossas di jagad musik Tanah Air. Astrud Gilberto asal Brazillia merupakan sumber inspirasi ibu tiga anak yang masih tampak segar ini.
Bagi Fika, membawakan tembang Ungu, Naff dan Letto dalam album ini, sebagai bentuk apresiasinya pada karya para yunior. “Semua tembang-tembang itu kan favorit anak-anak saya,” tutur juara 1 kategori remaja Bintang Radio dan Televisi tingkat nasional tahun 1976. Untunglah, dengan jam terbang tinggi dalam berolah vokal tembang band macam Demi Waktu, Kau Masih Kekasihku dan Ruang Rindu dalam dihadirkan Fika dengan rasa baru.
Sumber : rafikaduri.com dan musica-studios.co.id
Powered by Azrul's Jom Comment |
