Hari ini gw dapet berita duka. Bayi yang masih dalam kandungan adik ipar gw, meninggal dunia dalam usia 5 (lima) bulan, karena air ketubannya sudah pecah. Kaget juga dengernya, nggak ada ujan nggak ada angin tau-tau dapet kabar duka cita. Apalagi mengingat sang bayi tersebut calon anak pertama adik ipar gw tersebut.

Seharian ini gw jadi banyak berpikir. Karena sejujurnya gw termasuk orang yg jarang ketemu peristiwa duka cita (dari lingkungan dekat). Tahun kemarin, Bapak mertua gw meninggal dunia.

Baru tahun kemarin, gw berinteraksi dengan segala kegiatan yg berkaitan dengan kematian secara lebih dalam, ketimbang sekedar menjadi tamu yang datang menyampaikan rasa duka cita. Rumah sakit, pemakaman, pengurusan pemakaman, dll, termasuk sesuatu yang gw lihat/alami. Padahal sebelum itu, gw belum pernah sedalam itu berperan serta dalam pengurusan kematian, dll.

Keluarga gw, Alhamdulillah, sampai saat ini masih lengkap. Kedua orang tua gw, di umur gw yang beberapa tahun lagi nginjek kepala empat itu juga masih sehat wal'afiat. Adik-adik gw, atau keluarga gw sendiri juga Alhamdulillah sehat wal'afiat.

Jadi, untuk urusan sakit, atau kematian, terus terang baru setahun belakangan ini banyak gue ikuti (secara lebih dalam). Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan meninggal dunia ini semua bikin gue berpikir. Dengan segala kesehatan yang diberikan oleh-NYA, dengan segala umur panjang, dan semua yang gue jalani sampai saat ini..

Apakah ini merupakan nikmat? atau justru cobaan?

Apakah ini merupakan sesuatu yang harus disyukuri? atau sesuatu yang harus diwaspadai?

Mohon dima'afkan kalau pertanyaan gw dianggap salah. Maklumlah, pemahaman gw terhadap agama juga  tidak begitu dalam.