100 dari 170 Unit Pesawat Nomad Kecelakaan

Nomad-TNI-AL

Pesawat jenis Nomad memang dikenal angker. Betapa tidak, dari 170 unit yang diproduksi GAF (Government Aircraft Factories) Australia sejak 1975 sampai dihentikan tahun 1985, sudah 100 yang jatuh belum termasuk milik TNI AL yang baru saja jatuh di Nunukan, Kalimantan Timur, Senin (7/9). Dari sekian banyak kecelakaan, 24 jatuh (total loss) dan 76 kecelakaan sedang dan ringan. Pantas kalau ada yang menyebut Nomad sebagai The Death Air Ship.

Meski demikian, pesawat Nomad yang terdiri seri N-22 dan N-24 sebenarnya merupakan pesawat serba guna. Nomad juga dibuat beragam versi seperti transport, medis, pengintai darat, dan patroli maritim.

nomadKemampuan taktis Nomad juga bagus untuk berbagai misi. Ia dirancang bisa melakukan STOL (short take off landing) membutuhkan landasan pacu pendek hanya 400 meter dan yang tidak standar sekalipun seperti tanah dan rumput. Pesawat Nomad dapat terbang rendah untuk memantau objek dari dekat. Di kawasan Asia Pasifik, hanya Nomad yang memiliki kemampuan demikian. Meski banyak dipakai untuk misi patroli, Nomad tidak dilengkapi persenjataan.

TNI AL termasuk pengguna terbesar jensi pesawat ini karena mengoperasikan 42 pesawat Nomad sejak 1975. Dari jumlah itu kecelakaan Nomad yang fatal hanya terjadi dua kali yaitu di perairan pulau Bintan tahun 1987 dan perairan Sabang tahun 2007 sebelum peristiwa di Nunukan. Makanya, Australia pun memuji TNI AL sebagai operator Nomad paling efektif di dunia dan pada tahun 1997 menghibahkan sisa pesawat Nomad ke Indonesia termasuk dukungan teknis.

Meski demikian, TNI AL terus mengurangi jam terbang pesawat-pesawat Nomad bahkan sempat dilarang terbang sejak kecelakaan fatal tahun 2007. TNI AL juga berupaya mendapatkan armada penggantinya. Pilihannya Skytruck/Bryza buatan Polandia, Foker 50 MPA, CN-235 MPA, dan CN212-MPA.

Spesifikasi umum Nomad
Kru: satu atau dua
Kapasitas: 12-13 penumpang
Panjang: 12,56 meter
Bentangan sayap: 16,52 meter
Tinggi: 5,52 meter
Luas sayap: 31,28 meter persegi
Berat kosong: 2.150 kilogram
Berat maksimum terbang: 3.855 kilogram
Mesin: 2× Allison 250-B17B turboprop engines, masing-masing 298 kW
Kecepatan maksimum: 311 kilometer/jam
Daya jelajah: 1.074 kilometer
Ketinggian operasi: 6,400 meter (21,000 feet)
Daya angkat: 7,4 meter/detik (1,460 feet/menit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.